Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
Ketergantungan akan jagung impor menjadi masalah nasional yang belum terpecahkan hingga saat ini. Kebutuhan jagung pada kurun waktu 1996 – 2000 rata-rata lebih dari 10 juta ton per tahun. Diproyeksikan kebutuhan jagung periode 2001 – 2004 akan mencapai 11 – 12 juta ton per tahun. Akan tetapi kemampuan produksi jagung nasional masih berkisar 9,2 juta ton sehingga Indonesia masih akan tetap tergantung pada impor. Impor jagung dari luar negeri untuk industri pakan/pangan dalam negeri disebabkan karena kurangnya ketersediaan jagung lokal dan kualitas jagung lokal kurang memenuhi syarat. Peningkatan kualitas jagung lokal dapat dilakukan dengan perbaikan pascapanen sehingga dapat memberi nilai tambah pada jagung produksi petani. Salah satu cara untuk perbaikan pascapanen adalah melalui penerapan alsintan pascapanen jagung yang tepat. Dengan pengembangan model prosesing plant jagung skala rakyat diharapkan dapat memperbaiki sistem penanganan pascapanen jagung dan memberi nilai tambah jagung. Model agribisnis prosesing jagung yang telah dibuat dapat digunakan sebagai pedoman bagi pengambil keputusan maupun investor untuk pendirian unit prosesing jagung.