Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
Usaha peningkatan produksi pertanian pada dasarnya adalah usaha peningkatan cara penanganan tanaman dan hasil tanaman yang diusahakan. Cara-cara tersebut dapat dibagi menjadi empat kegiatan utama, yaitu : (1) kegiatan pengolahan tanah dan tanam; (2) kegiatan perawatan tanaman; (3) kegiatan panen; dan (4) kegiatan pasca panen dan pemasaran. Untuk membantu usaha peningkatan produktivitas dan efisiensi di bidang pertanian, diperlukan masukan teknologi yang diantaranya berupa alat dan mesin pertanian. Dalam kegiatan Pengembangan Alsin Budidaya Cabai, dilakukan modifikasi alsin pertanian yang sudah tersedia sebelumnya, sehingga alsin hasil modifikasi tersebut diharapkan dapat mengatasi kendala yang ada dalam budidaya cabai. Alsin yang dimodifikasi meliputi alsin penyiapan lahan, alsin penebar pupuk kandang, alsin penggulud (ridger-singkal ganda dan double disc), alsin fertigasi, alsin pemasang mulsa, alat pelubang mulsa plastik serta blak lubang mulsa plastik. Hasil uji lapang alsin tersebut menunjukkan bahwa penggunaan alsin pada budidaya cabai dapat meningkatkan efisiensi kerja, dari segi waktu dapat menghemat waktu secara signifikan. Dari hasil uji unjuk kerja alsin diperoleh rata-rata kapasitas kerja alsin penyiapan lahan (pembajak, penggaru) 6,3 jam/Ha, alsin penebar pupuk kandang 14 jam/ha, alsin penggulud dan pemulsa 9,91 jam/ha, alsin fertigasi 9,9 jam/ha, dan alsin pengendalian hama penyakit (sprayer) 28 jam/ha. Alsin tersebut diharapkan dapat membantu petani dalam mengatasi kejerihan kerja, keterbatasan tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja untuk budidaya cabai.